Silaturahim lintas generasi mahasiswa Stikosa/AWS di Crown Surabaya (25/12/2016)
|
Tulisan Kompasiana (Rabu, 21/12/2016) berjudul “Memutar Jarum Kenangan dari Pamulang” pada akhirnya menyebar lewat jejaring komunikasi para alumni Sekolah Tinggi Komunikasi-Stikosa/AWS.
Pesan yang disampaikan dalam tulisan itu adalah, tentang aktivitas sekitar 20-an orang mantan mahasiswa dan mahasiswi Akademi Wartawan Surabaya (AWS) mengadakan silaturahim di kediaman Budiono Darsono dan istrinya, Hana Budiono di Perumahan Pamulang Permai, Ciputat.
Perjumpaan nostalgia tersebut ternyata memiliki harapan baru. Masing-masing memiliki harapan ingin selalu dapat kembali berkomunikasi. Silaturahim sepertinya menatap cermin yang sedang memantulkan kenangan masa lalu. Di lain pihak juga meniupkan spirit bagi siapa saja, para mantan mahasiswa/mahasiswi agar senantiasa menjalin tali silaturahim.
Mahasiswi AWS tahun 1979, Trisnayanti Zaenal Abidin saat ini bermukim di kota Bandung, melalui jejaring WhatsApp, memberikan komentar:
"Baca artikelmu di kompasiana kenanganku jadi lari ke masa 37 tahun yang lalu ....."
"Di foto tersebut, sayangnya aku ngga ngenalin satu persatu orang2nya, ada wajah2 yang tidak kukenal. Lha mbok yo dikasi keterangan siapa2 saja di foto itu.."
“Kental rasanya kenangan masa lalu di hati dan pikiranku…’
“Masa lalu yang tak mungkin kembali, tapi manis untuk dikenang…”
Apa pun situasinya, sedang serius atau santai naluri manusia memerlukan suasana gembira. Tya-panggilan akrabnya sewaktu kuliah, selanjutnya menyampaikan kesan terhadap kawan-kawannya. Ada yang suka jahil, ada yang lucu. Semua terbingkai dalam ingatannya.
Pesan yang disampaikan dalam tulisan itu adalah, tentang aktivitas sekitar 20-an orang mantan mahasiswa dan mahasiswi Akademi Wartawan Surabaya (AWS) mengadakan silaturahim di kediaman Budiono Darsono dan istrinya, Hana Budiono di Perumahan Pamulang Permai, Ciputat.
Perjumpaan nostalgia tersebut ternyata memiliki harapan baru. Masing-masing memiliki harapan ingin selalu dapat kembali berkomunikasi. Silaturahim sepertinya menatap cermin yang sedang memantulkan kenangan masa lalu. Di lain pihak juga meniupkan spirit bagi siapa saja, para mantan mahasiswa/mahasiswi agar senantiasa menjalin tali silaturahim.
Mahasiswi AWS tahun 1979, Trisnayanti Zaenal Abidin saat ini bermukim di kota Bandung, melalui jejaring WhatsApp, memberikan komentar:
"Baca artikelmu di kompasiana kenanganku jadi lari ke masa 37 tahun yang lalu ....."
"Di foto tersebut, sayangnya aku ngga ngenalin satu persatu orang2nya, ada wajah2 yang tidak kukenal. Lha mbok yo dikasi keterangan siapa2 saja di foto itu.."
“Kental rasanya kenangan masa lalu di hati dan pikiranku…’
“Masa lalu yang tak mungkin kembali, tapi manis untuk dikenang…”
Apa pun situasinya, sedang serius atau santai naluri manusia memerlukan suasana gembira. Tya-panggilan akrabnya sewaktu kuliah, selanjutnya menyampaikan kesan terhadap kawan-kawannya. Ada yang suka jahil, ada yang lucu. Semua terbingkai dalam ingatannya.
Pertemuan untuk membentuk jejaring berkelanjutan
|
Kelompok alumni Stikosa/AWS berbagai tahun angkatan juga menyelenggarakan silaturahim di Surabaya, hari Minggu (25/12/2016) dan hari Kamis (29/12/2016). Istilah mereka, “pul-kumpul” (Jawa: saling jumpa).
Ketua IKA Stikosa/AWS 2016/2020, Erfandi Putra menyambut baik gagasan silaturahmi berkesinambungan lintas generasi AWS. Erfandi siap menindaklanjuti dan bersedia menyelenggarakan reuni akbar alumni yang direncanakan berlangsung bulan Mei 2017. Erfandi hadir pada silaturahim di rumah Bondet Hardjito, alumnus AWS tahun 1979.
Mantan staf Biro Hubungan Masyarakat PT. Semen Indonesia (dulu Semen Gresik), Eko Honeng berbagi pengalaman. Salah satu ikatan keluarga alumni perguruan tinggi ternama di Surabaya mempunyai silsilah keangggotaan cukup baik. Nama para alumni sejak mahasiswa tahun masuk kuliah, tahun wisuda, alamat dan jenis usahanya tersusun rapi. Kalau swasta atau pegawai negeri ditulis jelas nama instansinya. Jika alumni sudah purna tugas, riwayat keluarganya masih tersimpan.
Jejaring alumni seperti cerita Eko Honeng layak dijadikan isu penting. Pertemuan dan silaturahim sebaiknya bukan sekadar menjadi ajang makan bareng dan foto bareng. Lebih dari itu harus punya nilai lebih, bahkan menjadi nilai tambah.
Kemampuan intuitif kita sebaiknya terbiasa memiliki kesadaran dalam mengantisipasi ke arah mana perubahan terjadi. Jejaring-jejaring silaturahim jika sudah terjalin selama ini bakal berubah drastis menjadi koneksi lebih hebat.
Pemerhati Kekuatan Jaringan dan Bisnis, Indra Gunawan M, menulis, “Koneksi itu terbentuk bukan hanya antara manusia dan manusia, tetapi juga antara manusia dan informasi, informasi dengan informasi, manusia dengan benda, benda dengan benda, dan seterusnya (Kompas, 24 Desember 2016).
Ketua IKA Stikosa/AWS 2016/2020, Erfandi Putra menyambut baik gagasan silaturahmi berkesinambungan lintas generasi AWS. Erfandi siap menindaklanjuti dan bersedia menyelenggarakan reuni akbar alumni yang direncanakan berlangsung bulan Mei 2017. Erfandi hadir pada silaturahim di rumah Bondet Hardjito, alumnus AWS tahun 1979.
Mantan staf Biro Hubungan Masyarakat PT. Semen Indonesia (dulu Semen Gresik), Eko Honeng berbagi pengalaman. Salah satu ikatan keluarga alumni perguruan tinggi ternama di Surabaya mempunyai silsilah keangggotaan cukup baik. Nama para alumni sejak mahasiswa tahun masuk kuliah, tahun wisuda, alamat dan jenis usahanya tersusun rapi. Kalau swasta atau pegawai negeri ditulis jelas nama instansinya. Jika alumni sudah purna tugas, riwayat keluarganya masih tersimpan.
Jejaring alumni seperti cerita Eko Honeng layak dijadikan isu penting. Pertemuan dan silaturahim sebaiknya bukan sekadar menjadi ajang makan bareng dan foto bareng. Lebih dari itu harus punya nilai lebih, bahkan menjadi nilai tambah.
Kemampuan intuitif kita sebaiknya terbiasa memiliki kesadaran dalam mengantisipasi ke arah mana perubahan terjadi. Jejaring-jejaring silaturahim jika sudah terjalin selama ini bakal berubah drastis menjadi koneksi lebih hebat.
Pemerhati Kekuatan Jaringan dan Bisnis, Indra Gunawan M, menulis, “Koneksi itu terbentuk bukan hanya antara manusia dan manusia, tetapi juga antara manusia dan informasi, informasi dengan informasi, manusia dengan benda, benda dengan benda, dan seterusnya (Kompas, 24 Desember 2016).
Silaturahim dari satu rumah ke rumah alumni
|
Kegiatan silaturahim macam di atas memang baru sebagian kecil saja. Masih ada lagi lebih besar yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni –IKA- Stikosa/AWS. Bermula silaturahim dari pintu ke pintu, lama-lama menuju reuni lebih besar. Ini semua membutuhkan energi dan strategi.
0 comments :
Posting Komentar